Pengobatan terbaik untuk serangan panik – informasi umum.?

Fakta tentang serangan panik. Penyebab serangan panik.

Fakta tentang serangan panik


Pengobatan untuk serangan panik atau gangguan panik banyak tersedia, baik secara langsung maupun online. Sayangnya, tidak semua perawatan gangguan panik efektif atau menghasilkan efek jangka panjang. Secara umum, pengobatan serangan panik berfokus pada pengurangan serangan panik, gejalanya, dan mekanisme penanganannya.

Ada tiga cara penanganan serangan panik yang ditawarkan: psikoterapi, obat-obatan, dan kombinasi keduanya. Obat saja tidak efektif dalam jangka panjang [4]; Saat seseorang berhenti minum obat, gejala gangguan panik kemungkinan besar akan kembali. Namun, pengobatan bisa sangat membantu mereka yang mengalami banyak kecemasan dan panik: obat anti-kecemasan dapat mengurangi kepanikan dan kecemasan yang dialami, yang pada gilirannya meningkatkan efek psikoterapi. Halaman ini membahas setiap bukti berdasarkan penanganan serangan panik yang ditawarkan dalam hal efektivitas dan menggambarkan gambaran masing-masing terapi.
 


 

Bagi mereka yang tidak tahu bagaimana menghentikan gangguan panik itu sendiri, kami menawarkan konseling (online) untuk gangguan panik. Atau hubungi kami segera untuk janji temu. (Tergantung pada asuransi kesehatan anda, terkadang pengobatan dapat diganti).
 
 

Lompatan cepat ke menu:

 
 

Pengobatan serangan panik – psikoterapi

Panic Attack Circle explained. Panic attack treatment.

Panic attack circle explained.


Cognitive Behavioral Therapy (CBT)/Terapi Perlilaku Kognitif (CBT):
CBT bertujuan untuk mengurangi rasa takut akan ketakutan ( Fear of Fear (FOF), kecenderungan untuk merespons ketakutan terhadap sensasi tubuh) melalui paparan, teknik pernapasan dan latihan relaksasi [11]. Mengurangi FOF pada orang dengan gangguan panik mengurangi gejala kecemasan, penghindaran fobia, frekuensi panik, dan jumlah serangan panik [11]. Juga penelitian lain telah menunjukkan bahwa CBT secara signifikan mengurangi gejala gangguan panik [1],[2],[3],[4],[7] baik secara langsung maupun online [2],[8].

Dalam sebuah meta analisis dari Terapi Perilaku Kognitif dalam pengobatan gangguan panik, ukuran efek terkuat ditemukan saat restrukturisasi kognitif dikombinasikan dengan paparan in vivo: ukuran efek 0,88 [7]. Secara umum, ukuran efek CBT adalah 0,68, yang secara signifikan lebih tinggi daripada obat-obatan (0,47) [7]. Selain itu, pada 1 tahun tindak lanjut ukuran efek hampir sama (-0,07) [7].

Dalam meta analisis yang lain, pengobatan terbaik untuk gangguan panik adalah kombinasi dari paparan, teknik pernapasan dan latihan relaksasi [3]. Selain itu, latihan pekerjan rumah secara signifikan memperbaiki hasil pengobatan [3].

Pengobatan CBT online untuk gangguan panik adalah efektif dan mengurangi biaya pengobatan secara signifikan [2], [8], demikian yang ditunjukkan oleh sebuah analisis meta. Pengurangan biaya bisa dijelaskan dengan mengurangi waktu dengan terapis, atau dengan biaya yang lebih terjangkau dengan terapis online.

Singkatnya: CBT sangat efektif sebagai penanganan gangguan panik, baik secara langsung maupun online. Kombinasi perawatan terbaik terdiri dari paparan in vivo, teknik pernapasan, latihan relaksasi, dan latihan pekerjaan rumah.
 

Pengobatan serangan panik – psikoterapi lainnya

Terapi Emosi Terfokus kurang efektif dalam mengobati gangguan panik dibandingkan dengan CBT atau Imipramine.[12]. Efektifitasnya sebagai pengobatan serangan panik sebanding dengan plasebo [12].
Ada bukti yang mendukung Panic-Focused Psycho-dynamic Psychotherapy (PFPP) / Psikoterapi Psikodinamika yang Terfokus pada Panik sebagai terapi efektif dalam pengobatan gangguan panik [13],[14]. CATATAN: kedua artikel yang diterbitkan tentang keefektifannya berasal dari penulis yang sama
 
 
Serangan panik – pengobatan
Obat yang dikombinasikan dengan CBT lebih efektif daripada hanya obat-obatan saja [5],[6]. Imipramine efektif dalam mengobati gangguan panik, terutama dalam kombinasi dengan CBT [5]. Sayangnya, efek jangka panjang tidak sebagus CBT sendiri atau CBT yang dikombinasikan dengan Imipramine [4]. SSRI dan TCA sama efektifnya dalam mengobati gangguan panik; mereka berdua lebih efektif daripada plasebo [9].
 
(Iklan. Untuk informasi lebih lanjut tentang penanganan serangan panik, gulir ke bawah.)


 
 

Publikasi ilmiah tentang pengobatan serangan panik

  • [1] Smits, J. A., Powers, M. B., Cho, Y., & Telch, M. J. (2004). Mechanism of change in cognitive-behavioral treatment of panic disorder: evidence for the fear of fear mediational hypothesis. Journal of consulting and clinical psychology, 72, 646.
  • [2] Kiropoulos, L. A., Klein, B., Austin, D. W., Gilson, K., Pier, C., Mitchell, J., & Ciechomski, L. (2008). Is internet-based CBT for panic disorder and agoraphobia as effective as face-to-face CBT?. Journal of anxiety disorders, 22, 1273-1284.
  • [3] Sánchez-Meca, J., Rosa-Alcázar, A. I., Marín-Martínez, F., & Gómez-Conesa, A. (2010). Psychological treatment of panic disorder with or without agoraphobia: a meta-analysis. Clinical psychology review, 30, 37-50.
  • [4] Botella, C., García‐Palacios, A., Villa, H., Baños, R. M., Quero, S., Alcañiz, M., & Riva, G. (2007). Virtual reality exposure in the treatment of panic disorder and agoraphobia: A controlled study. Clinical Psychology & Psychotherapy, 14, 164-175.
  • [5] Barlow, D. H., Gorman, J. M., Shear, M. K., & Woods, S. W. (2000). Cognitive-behavioral therapy, imipramine, or their combination for panic disorder: A randomized controlled trial. Jama, 283, 2529-2536.
  • [6] Van Apeldoorn, F. J., Van Hout, W. J. P. J., Mersch, P. P. A., Huisman, M., Slaap, B. R., Hale, W. W., … & Den Boer, J. A. (2008). Is a combined therapy more effective than either CBT or SSRI alone? Results of a multicenter trial on panic disorder with or without agoraphobia. Acta Psychiatrica Scandinavica, 117, 260-270.
  • [7] Butler, A. C., Chapman, J. E., Forman, E. M., & Beck, A. T. (2006). The empirical status of cognitive-behavioral therapy: a review of meta-analyses. Clinical psychology review, 26, 17-31.
  • [8] Andrews, G., Cuijpers, P., Craske, M. G., McEvoy, P., & Titov, N. (2010). Computer therapy for the anxiety and depressive disorders is effective, acceptable and practical health care: a meta-analysis. PloS one, 5, e13196.
  • [9] Bakker, A., Van Balkom, A. J. L. M., & Spinhoven, P. (2002). SSRIs vs. TCAs in the treatment of panic disorder: a meta‐analysis. Acta Psychiatrica Scandinavica, 106, 163-167.
  • [10] Carlbring, P., Nilsson-Ihrfelt, E., Waara, J., Kollenstam, C., Buhrman, M., Kaldo, V., … & Andersson, G. (2005). Treatment of panic disorder: live therapy vs. self-help via the Internet. Behaviour research and therapy, 43, 1321-1333.
  • [11] Smits, J. A., Powers, M. B., Cho, Y., & Telch, M. J. (2004). Mechanism of change in cognitive-behavioral treatment of panic disorder: evidence for the fear of fear mediational hypothesis. Journal of consulting and clinical psychology, 72, 646.
  • [12] Shear, M. K., Houck, P., Greeno, C., & Masters, S. (2001). Emotion-focused psychotherapy for patients with panic disorder. American Journal of Psychiatry, 158, 1993-1998.
  • [13] Busch, F. N., Milrod, B. L., & Sandberg, L. S. (2009). A study demonstrating efficacy of a psychoanalytic psychotherapy for panic disorder: implications for psychoanalytic research, theory, and practice. Journal of the American Psychoanalytic Association, 57, 131-148.
  • [14] Milrod, B., Leon, A. C., Busch, F., Rudden, M., Schwalberg, M., Clarkin, J., … & Graf, E. (2007). A randomized controlled clinical trial of psychoanalytic psychotherapy for panic disorder. American Journal of Psychiatry, 164, 265-272.